ULASAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
istem Informasi Akuntansi adalah
suatu kumpulan struktur dan prosedur berbasis teknologi informasi yang bekerja
bersama dengan tujuan untuk mengubah data-data keuangan menjadi informasi
keuangan yang berguna bagi stakeholder.Dalam definisi tersebut terdapat kata
kunci Sistem Informasi, yaitu mengubah data menjadi informasi. Kata kunci
inilah yang seringkali tidak dipahami oleh orang awam, sehingga mereka salah
mengartikan Sistem Informasi dengan pemrograman dan coding-coding rumit.
Padahal, mengubah data menjadi informasi adalah fungsi dari database. Artinya,
mempelajari Sistem Informasi berarti harus mempelajari database, karena
database adalah fondasi utama dari suatu Sistem Informasi.
Pada tahun 1980-an dan 1990-an,
banyak ditemukan bahwa praktek-praktek akuntansi manajemen tradisional sudah
tidak mampu lagi melayani kebutuhan manajerial. Kalkulasi biaya produk yang
lebih akurat lebih berguna, dan yang menjelaskan secara rinci penggunaan
masukan, dibutuhkan untuk memungkinkan manajer meningkatkan kualitas,
produktifitas, dan mengurangi biaya. Sebagai tanggapan terhadap kelemahan
akuntansi biaya manajemen tradisional, berbagai usaha dilakukan untuk
mengembangkan sistem akuntansi manajemen baru yang dapat memenuhi kebutuhan
lingkungan ekonomi dewasa ini.
Coba anda bayangkan sebuah
perusahaan dagang (retail) seperti Carrefour. Perusahaan ini melakukan
transaksi penjualan yang jumlahnya ribuan per hari dalam satu cabang, belum
lagi transaksi-transaksi lain seperti penggajian. Sekarang, bayangkan bagaimana
anda dapat membuat laporan keuangan untuk perusahaan ini, satu bulan saja,
cukup rugi-laba, neraca, dan perubahan ekuitas, menggunakan kemampuan akuntansi
keuangan yang anda pelajari di perkuliahan. Berapa bulan anda rencanakan untuk
menjurnal transaksi-transaksi satu bulan di sebuah Carefour, berapa tahun untuk
Carefour Jakarta? Berapa banyak sheet excel atau kertas yang
harus anda habiskan?
Permasalahan diatas dapat dijawab
dengan menggunakan Sistem Informasi Akuntansi. Cara mempelajari Sistem
Informasi Akuntansi yang paling baik adalah dengan menggunakan pendekatan
siklus. Siklus yang pertama adalah siklus pengembangan sistem yaitu SDLC (System
Development Life Cycle), siklus kedua adalah siklus akuntansi (transaksi-jurnal-buku
besar-neraca saldo-laporan keuangan), dan siklus ketiga adalah siklus transaksi
(siklus pendapatan, siklus pengeluaran, siklus konversi, siklus sumber daya
manusia, dan siklus buku besar).
Fungsi Sistem Informasi
Akuntansi :
- Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas
dan transaksi.
- Memproses data menjadi into informasi yang dapat
digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
- Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset
organisasi.
Sebuah Sistem Informasi Akuntansi
menambah nilai dengan cara :
- Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu
sehingga dapat melakukan aktivitas utama pada value chain secara efektif
dan efisien.Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa
yang dihasilkan.
- Meningkatkan efisiensi
- Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan
- Meningkatkan sharing knowledge
- Menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan
Alasan Memepelajari SIA :
- Karena Informasi sangat dibutuhkan dalam
pengambilan keputusan.
- SIA digunakan untuk melakukan kontrol terhadap Aset
yang dimiliki organisasi tersebut.
- Menyiapkan data data keuangan dan non keuangan
untuk menjadi informasi yang akurat guna pengambilan keputusan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam mempelajari SIA :
- Bagaimana mengumpulkan data dan mengkaitkannya
dengan aktivitas organisasi/perusahaan.
- Bagaiomana caranya menyalurkan data, informasi
sehingga berguna bagi pengambilan keputusan.
- Bagaiaman caranya menjamin realbilitas, keakuratan
dan ketcepatan data dan informasi yang disajikan
Cara mempelajari Sistem Informasi
Akuntansi yang paling baik adalah dengan menggunakan pendekatan siklus :
1. Siklus
pertama adalah siklus pengembangan sistem yaitu SDLC
(Sistem Development Life Cycle)
2. Siklus
kedua adalah siklus akuntansi (transaksi-jurnal-buku
besar-neraca saldo-laporan keuangan)
3. Siklus
ketiga adalah siklus transaksi(siklus pendapatan, siklus
pengeluaran, siklus konversi, siklus sumber daya manusia, dan siklus buku
besar).
1.
Siklus Pengembangan Sistem
Untuk dapat merancang sebuah
Sistem Informasi Akuntansi, kita harus melalui tahapan-tahapan pengembangan
sistem. Tahapan tersebut adalah Planning (Perencanaan),Analysis (Analisis), Design (Perancangan), Implementation (Implementasi),
dan Post Implementation(Pascaimplementasi).
1.1 Perencanaan (Planning)
Dalam tahap ini, pengembang
sistem melakukan perencanaan mengenai SIA yang akan dibuat. Seberapa besar
perubahan yang harus dibuat dari sistem awal, infrastruktur apa saja yang
dibutuhkan, berapa besar costpengembangan dan benefit yang
nantinya akan dihasilkan. Hasil akhir dari tahap perencanaan ini adalah
proposal proyek atau dokumen perencanaan.
1.2 Analsis (Analysis)
Dalam tahap ini, pengembang
sistem melakukan analsis mengenai data-data apa saja yang harus dikelola,
informasi apa saja yang harus dihasilkan, apa saja Entitas dan bagaimana
Relationshipnya. Hasil dari tahap ini adalah ER-Diagram. Selain itu, analisis
mengenai pengendalian internal (internal control) juga perlu dilakukan.
SIA sangat terkait dengan SPI (Struktur Pengendalian Internal), karena
informasi yang dihasilkan dari SIA harus memenuhi karakteristik kualitatif
informasi.
Untuk dapat memenuhi
karakteristik kualitatif informasi tersebut, SIA harus digunakan juga sebagai
bagian dari SPI. Adapun komponen dari SPI adalah Lingkungan Pengendalian,
Penilaian Risiko, Aktivitas Pengendalian, Informasi dan Komunikasi, Pengawasan
(Monitoring). Dalam tahap Aktivitas Pengendalian, terdapat Pengendalian
Umum (General Control) dan Pengendalian Aplikasi (Application Control)..
1.3 Perancangan (Design)
Dalam tahap ini, pengembang
sistem merancang SIA dalam DBMS (Database Management System). ER-Diagram
dan Pengendalian atas risiko yang mungkin muncul, diterapkan dalam rancangan
aplikasi menggunakan DBMS, sehingga akan menghasilkan aplikasi SIA. Bila lebih
mutakhir, aplikasi SIA dapat dibuat terintegrasi antar siklus (akan dibahas
dalam pembahasan selanjutnya, siklus transaksi).
1.4 Implementasi (Implementation)
Dalam tahap ini, pengembang
sistem mengimplementasikan SIA dalam organisasi. Permasalahan yang biasa
terhadi adalah penolakan karyawan atas sistem baru (user resistance).
Ada beberapa metoda yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan ini
seperti phased in, parallel, direct, big-bang,
dan lain sebagainya.
1.5 Pascaimpelementasi (Post
Implementation)
Dalam tahap ini, sistem yang sudah diterapkan diperiksa secara berkala.
Bugs-bugs yang muncul dibenahi, pemutakhiran field dalam table dilakukan jika
terdapat transaksi atau data baru, atau pengelolaan konsistensi data.
2.
Siklus Akuntansi
Akuntansi diawali dari munculnya
transaksi yang kemudian dijurnal, jurnal diposting ke buku besar, kemudian
dibuat neraca saldo, hasil dari neraca saldo ditampilkan dalam laporan
rugi-laba, posisi keuangan (neraca), dan perubahan ekuitas. Bagaimana kita
dapat melakukan proses ini di computer? Mungkin pengembang sistem akan
kebingungan, bagaimana cara memasukkan transaksi-transaksi ke laporan keuangan.
Kuncinya ada dalam 3C (Chart of Account, Currency, Calendar).
3.
Siklus Transaksi
Akuntansi memiliki siklus-siklus
transaksi utama. Siklus transaksi ini adalah pengelompokan transaksi-transaksi
yang sifatnya berulang dan keterjadiannya banyak. Kegunaan dari pengelompokan
transaksi dalam siklus adalah memudahkan kegiatan operasi dan pembuatan laporan
keuangan berbasis sistem. Contoh siklus transaksi adalah siklus pendapatan.
Sebuah perusahaan pasti memiliki siklus pendapatan. Untuk perusahaan
dagang,siklus pendapatan diawali dari pesanan pelanggan, penjualan, pengiriman.
Transaksi ini akan terjadi berulang-ulang. Jika ada pelanggan yang mau beli,
pasti akan memesan dahulu, kemudian melakukan transaksi pembayaran, dan
pengiriman dilakukan.
Untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas pengelolaan data menjadi informasi, siklus-siklus transaksi dapat
dipisah per bagian (misalnya bagian penjualan), kemudian siklus-siklus tadi
diintegrasikan untuk menghasilkan laporan keuangan.
Unsur-unsur yang dapat mempengaruhi SIA dalam
perusahaan yaitu sebagai berikut :
- AnalisaPerilaku
Setiap sistem yang tertuangkan dalam kertas tidak akan efektif dalam
penerapannya kecuali seorang akuntan dapat mengetahui kebutuhan akan
orang-orang yang terlibat dalam sistem tersebut.
- Akuntan
tidak harus menjadi seorang psikolog, tapi cukup untuk mengerti bagaimana
memotivasi orang-orang untuk mengarah kepada kinerja perusahaan yang
positif. Selain itu juga seorang akuntan harus menyadari bahwa setiap
orang mempunyai persepsi yang berbeda-beda dalam menerima suatu informasi,
sehingga informasi yang akan diberikan dapat didesain dan dikomunikasikan
sesuai dengan perilaku (behavior) para pengambil keputusan.
- Metode Kuantitatif
Dalam menyusun informasi, seorang akuntan harus menggunakan metode ini
untuk meningkatkan efektifitas dan nilai dari informasi tersebut.
- Komputer
Pada beberapa perusahaan, komputer telah digunakan untuk menggantikan
pekerjaan rutin seorang akuntan, sehingga memberikan waktu yang lebih
banyak kepada akuntan untuk dapat terlibat dalam proses pengambilan
keputusan.